Ini kisah tentang masalalu dari seorang yang tidak perlu di sebutkan namanya, mungkin di cerita ini si penulis tidak memasukan bumbu tertawa, karena ingin mencoba serius dan menghayati cerita masalalu dari seseorang yang tidak perlu di sebutkan namanya ini.
Paridi adalah seorang anak (yang dulu masih smp) tidak terlalu suka dengan perkembangan jaman, dia hanya menjadi orang yang apa adanya saja,
Dia menjalani hidup di desa dimana tempat ayahnya di besarkan dulu, dia pun hidup layaknya anak-anak smp kebanyakan. dia menjalani kehidupan sebagaimana orang-orang di sekitarnya sangat menyayanginya,
Masa demi masa berlalu kini si paridi anak desa itu sudah menginjak bangku SMA , masih di desa yang sama , dia masih berusaha menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh,
Dia pun belajar dan terus belajar, mungkin di waktu senggang dia suka bermusik, paridi ini suka bermacam-macam jenis musik, dia bisa barmain gitar dan sedikit di drum, dulu nama band mereka adalah Maker's band yang di ambil namanya dari tempat dia biasa ngopi (warung mak e), ya masih tidak bisa di tebak kenapa warung kecil itu mengispirasikan paridi untuk membuat nama band, mungkin saking sayang nya paridi sama tempat ngopi tersebut,
Seiring waktu berjalan paridi di sini kenal dengan seorang wanita, ya ini mungkin sudah lama di kenal , mungkin sejak kelas X-5 dulu, sebut saja namanya Isma (tentu nama ini di samarkan)
Paridi baru berani mengungkapkan perasaan ketika dia memasuki kelas XI-ips 2 dan si Isma XI-ips 3 , mereka saling berhubungan di sana ,
Ya mungkin paridi dari segi materi di sini , bukan anak orang kaya dan tidak selalu berpakaian atau menggunakan barang mewah, dia selalu tampil apa adanya.
Hari-hari pun berlalu paridi semakin dekat dengan Isma, mereka hampir sering menghabiskan waktu berdua, jalan-jalan bercanda, dan mungkin masih banyak lagi,
Menurut pandangan paridi Isma disini adalah gadis manis yang selalu membuatnya tersenyum di kala sedih maupun senang,
Suatu malam minggu pas ada konser, kalo gak salah BAGINDAS di kota itu, paridi jalan sama Isma , niatnya hanya menghabiskan waktu bersama. tetapisetelah di tinggal dua temanya , paridi dan Isma pun saling salah tingkah di warung kopi biasa mereka ngopi, sampai akirnya paridi memutuskan, mengajak Isma jalan ke belakang sebuah bangunan tak jauh dari tempat mereka ngopi (IAIN).
Mereka asik mengobrol disana , di bawah lampu jalanan yang agak redup , dan sampai akirnya paridi mengatakan sesuatu pada Isma
Isma saya suka sama kamu sudah dari lama, tapi saya sadar saya hanyalah orang biasa yang mungkin tidak terlalu pantas buat kamu *paridi berkata tulus
enggak gitu paridi, saya sudah nganggep kamu seperti kakak saya sendiri , kita udah akrab *jawab isma lembut
emang gak bisa ya kalo kita pacaran ? *tanya paridi kembali
saya cuma takut kalo nanti kita putus truss kita musuhan, *jawab Isma
enggak kok saya janji gak gitu, saya usahakan kita tidak putus
janji ya *jawab isma manis
iya * jawab paridi tersenyum
Tak lama mereka pun jadian dan di malam itu mereka pulang berdua dan pamitan sama kedua temanya yang ternyata sedang asik main ps,
Mereka pulang berdua naik mio soul ungu milik Isma, Isma pun mengantar paridi sampai depan rumah paridi itu, mungkin paridi di malam itu adalah orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan cinta yang dia idam-idamkan itu,
Hari-hari mereka lalui dengan canda tawa tangisan dan marah-marahan, tapi semua selalu berakir bahagia lagi,
Paridi sangat sayang sekali dengan Isma , dia selalu mencoba menjaganya , tapi terkadang isma merasa risih akan hal itu
Lama kelamaan isma mulai tidak menghiraukan paridi, Isma lebih memilih bersama temanya dari pada sama paridi yang belum tentu bisa membuat isma nyaman ,
Paridi sudah banyak mengorbankan banyak buat isma , waktu,uang,cinta dan lain-lain, tapi isma hanya menganggap itu semua hanya omong kosong paridi, mungkin memang paridi juga sms an dengan beberapa gadis lain, itu hanya dia merasakan kurang kasih sayang dari Isma.\
Isma pun mengaggap paridi sudah bosan kepadanya kemudian dia mencoba meninggalkan paridi. tapi dengan segenap keyakinan paridi meyakinkan isma, kalo dia masih cinta padanya ,
Berjalan lagi waktu Isma akirnya kesampaian memiliki salah satu barang yang di inginkan, pokoknya dia disini sudah bukan mengendarai mio soul warna ungu.
Disitu pardi berpesan "jangan lupa diri ya sayang" dengan tulus paridi mengucapkan kata itu,
Semakin lama semakin aneh , paridi semakin tidak di anggap dengan semua itu, paridi mungkin memutuskan cukup dengan Isma dia mencoba fokus belajar ke depan,karna saat itu mau UJIAN NASIONAL.
Setelah semua berjalan, setelah paridi meninggalkan kota itu , Isma pun baru merasakan betapa sayang dan cinta nya paridi dulu kepadanya , Mungkin pertemuan terakir adalah saat wisuda, Di sana Isma mengenakan kebaya dan paridi mengenakan jas yang berhasi dia colong dari penyewaan jas , mereka terlihat mapan,
Dan akirnya setelah janjian mereka ingin foto bareng tapi setelah lama isma menunggu paridi tak kunjung datang , dia sudah masuk mobil untuk kembali ke tempat paridi di lahirkan,.
Mungkin hingga sekarang paridi masih memendam rasa cinta pada Isma gadis manis pujaanya yg dia kenal dengan apa adanya tanpa apa-apa di balik itu semua.
Paridi hanya ingin melihat Isma berubah jadi gadis nya dulu seperti pertama mereka menjalin cinta, dikala paridi cina isma begitu juga sebaliknya, karna sudah banyak canda tawa susah senang yang mereka lakukan dulu,
disni paridi berpesan
"saya masih ingin bersamanya dan menepati janji saya padanya, ketahui di balik semua ini kerinduan kepada mu selalu menyelimuti tidur di malam-malam ku, ketika kamu sudah menemukan cinta sejati jagalah dia, jangan kau abaikan semua perkataanya, mungkin kita bisa jadi teman atau anggaplah saya hanya orang numpang lewat, tapi dari hatu yang terdalam saya akan selalu menunggu saat dimana saya berdampingan dengan kamu di pelaminan"
No comments:
Post a Comment