Welcome to Egi Gi

Pages

Monday, December 19, 2011

Awetkan Hewan Langka, Seniman Dibui

Ia juga memiliki bangkai kuskus dan kancil hasil impor dari Indonesia.



Seorang seniman patung asal Miami membuat patung makhluk mitologi hibrida dari hewan-hewan yang telah diawetkan atau taksidermi. Siapa sangka, kreativitasnya ini malah membuatnya terancam dibui lima tahun dan membayar denda sebesar US$250 ribu atau Rp2,2 miliar.

Dilansir dari harian Daily Mail Senin 19 Desember 2011, seniman bernama Enrique Gomez De Molina ini dinyatakan bersalah karena telah mengimpor bagian-bagiann tubuh hewan yang terancam punah. Ia telah ditangkap aparat kepolisian Miami pada November lalu dan akan disidang pada 2 Maret tahun depan.

Padahal, De Molina mengklaim karyanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan punahnya beberapa spesies hewan dengan 'menyilangkan' mereka.

"Kemustahilan karya membuat saya senang dan sedih pada saat yang sama. Kesenangan berasal dari merasakan fantasi atas karya saya, dan kesedihan berasal dari fakta bahwa tindakan kita membuat punah beberapa jenis spesies ini," katanya.

Ternyata, pria ini tidak memiliki izin untuk mengimpor bagain tubuh hewan langka yang dijadikan material karyanya. Polisi juga mengklaim De Molina mengetahui perbuatannya ilegal karena meminta para penjual hewan membungkus barangnya dengan kertas karbon.

Ia juga terbukti menyelundupkan bagian tubuh dan kulit dari hewan terancam punah. Seperti kobra, trenggiling, burung enggang, serta tengkorak babirusa dan orangutan. Semuanya diimpor dari seluruh dunia termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, dan China.

Tak hanya itu, ia didakwa atas kepemilikan bulu burung pekakak Jawa, burung pekakak berkerah, dan elang muda. Ia juga memiliki bangkai kuskus dan kancil hasil impor dari Indonesia.

De Molina menawarkan taksidermi hibridanya lewat galeri dan internet dengan kisaran harga mencapai US$80 ribu atau Rp752 juta. Bahkan, beberapa karyanya dipajang di pameran Scope Art Fair. Dua karyanya yang paling kontroversial diketahui memperoleh pendapatan total US$100 ribu atau Rp906 juta.

(NYATA) mAYAT INI BANGUN LAGI SAAT DI OTOPSI....

(Nyata!) Mayat Ini Bangun Lagi Saat Di Otopsi
Carlos Camejo (33), dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di jalan raya. Ia kemudian dibawa ke kamar mayat untuk diotopsi. Tiba-tiba "mayat" yang tengah mereka sayat itu berdarah, dan sadarlah mereka bahwa Carlos Camejo masih hidup. Para dokter dengan segera mencari jarum untuk menjahit luka di wajahnya. "Saya bangun karena sakitnya bukan main," kata Camejo, seperti dikutip koran lokal El Universal.



Istrinya yang sedang dirundung kesedihan dan diminta untuk datang ke kamar mayat guna mengidentifikasi tubuh suaminya ikut terkejut karena menemukan suaminya masih hidup dan berjalan ke koridor. Saat ini Carlos Camejo memiliki bekas sayatan di wajahnya dan menyimpan dokumen perintah pengotopsiannya.



Pria Paksa Ukir Namanya di Tangan Kekasihnya



OAK HILL - Seorang pria terpaksa ditahan usai memaksa kekasihnya untuk mengukir namanya ditangan setelah adanya argumentasi dan perkelahian.

Hank Watson mengalami perselisihan dengan kekasihnya, Amanda Telson. Hank pun memukul tangan kiri Amanda dan menempelkan pisau ke leher Amanda. Pria itu langsung meminta kekasihnya agar mengukir kata "HANK" di tangannya.

Menurut harian The Daytona Beach, Hank terus menerus menghajar Amanda di bagian kepala. Hank pun dikabarkan sedang dalam kondisi mabuk berat karena mengkonsumsi kokain. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (16/12/2011)

Hank juga menuduh Amanda berselingkuh, meski demikian, Amanda tidak memberitahu peristiwa ini ke polisi karena dirinya takut Hank akan mengamuk. Namun Hank akhirnya ditahan keesokan harinya setelah dirinya memukuli sepupu Amanda, Kevin Watson dengan sebilah kayu.

Kevin yang menggunakan kaki palsu dan menderita hernia tengah pergi memancing bersama putrinya. Hank pun datang dan meminta uang kepada Kevin. Ketika Kevin menolak, Hank langsung menghajarnya.

Hank pun dibebaskan dari penjara karena ibunya membayar denda ke polisi. Menurut ibu Hank, putranya tidak bersalah karena tindakan yang dilakukannya adalah bela diri. Meski demikian, polisi mendakwanya atas tuduhan melakukan penyerangan dengan senjata ke Amanda.(rhs)

LENGAH dikit aja MATI ni orang ....

Ngeriiiiiiiiiii..........


Spoiler:












Spoiler:











Foto Kuno Perbudakan di Amerika Ditemukan



Selembar foto yang diperkirakan berusia 150 tahun ditemukan di sebuah loteng di North Carolina. Foto ini merekam anak laki-laki muda berkulit hitam bernama John. Ia bertelanjang kaki dan mengenakan pakaian compang-camping. Ia terlihat duduk disebelah lelaki muda berkulit hitam lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Ahli seni sejarah, Will Stapp, percaya ini merupakan foto pada masa perang sipil yang sangat jarang ditemukan. Mereka kemungkinan adalah budak berkulit hitam yang belum mendapatkan emansipasi pada waktu itu. 'Ini adalah bagian dari sejarah Amerika saat masa sulit dan menyedihkan,” ujarnya. Foto dua lelaki muda berkulit hitam itu adalah korban sejarah Amerika kala itu.

Pada April, foto itu ditemukan telah dijual di Charlotte. Foto ini juga disertai dengan dokumen yang menjelaskan John dijual dengan harga 1.150 dolar. Harga ini bukan jumlah yang kecil di tahun 1854 untuk seorang budak.

Keya Morgan katanya membayar 30 ribu untuk album foto termasuk foto anak-anak muda dan beberapa foto keluarga. Ia juga membayar 20 ribu dolar untuk dokumen penjualannya. Morgan mengatakan, sebuah potret anak-anak yang menjadi budak sangat jarang ditemukan dan termasuk langka. 'Saya membeli banyak barang sepanjang waktu, tetapi ini (foto budak) mengejutkan saya,' kata dia.

Yang membuat foto ini lebih menarik adalah adalah beberapa ahli seni mengatakan foto itu diciptakan oleh studio fotografi Mathew Brady, seorang fotografer terkenal abad ke-19. Ia dikenal sering memotret tokoh-tokoh sejarah seperti Presiden Abraham Lincoln dan Konfederasi Jenderal Robert E Lee.

Stapp mengatakan foto itu mungkin tidak diambil oleh Brady sendiri tapi oleh Timothy O'Sullivan, salah satu pekerja magang studio fotografi Brady. O'Sullivan mengambil banyak foto yang menggambarkan kekacauan akibat Perang Sipil. Pada 1862, O'Sullivan terkenal sering memotret sekelompok budak yang pertama dibebaskan setelah Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi.

Harold Holzer, seorang penulis buku-buku tentang Lincoln mengatakan foto tersebut beredar di North Carolina untuk menggalang dukungan agar persatuan tercapai saat perang saudara terjadi. Holzer bekerja sebagai administrator di Metropolitan Museum of Art. Ia mengatakan, sebagian besar foto menggambarkan budak dewasa yang telah dipukuli atau dicambuk.

Oleh karena itu, lanjutnya, foto dua anak laki-laki itu lebih ‘halus’. Hal itu juga mungkin menjadi alasan mengapa foto itu tidak banyak beredar dan tidak dipublikasikan untuk waktu yang begitu lama. 'Bagi saya, itu seperti gambar bergerak dan menakjubkan,' tutur dia.

Ron Soodalter, seorang penulis dan anggota dewan direksi di Abraham Lincoln Institute di Washington DC, mengatakan foto itu menggambarkan realitas perbudakan. 'Saya pikir gambar ini menunjukkan bahwa institusi perbudakan tebang pilih,” kata Soodalter yang telah menulis beberapa buku tentang perbudakan modern dan bersejarah.