Welcome to Egi Gi

Pages

Monday, November 28, 2011

Suku Sasak Menculik Calon Istri dari Kelompok Sendiri

SUKU Sasak, Desa Sade, Kecamatan Punjut, Lombok, Nusa Tenggara Barat punya tradisi sendiri dalam memilih pasangan hidup. Di Desa Sade, Suku Sasak sudah tinggal lebih dari 300 tahun dengan lima generasi yang telah hidup di daerah sana.

Di Desa ini ada sekitar 150 rumah, yang dihuni oleh 700 orang dan masih satu famili atau kelompok. Untuk mempertahankan kelompok, suku Sasak mempunyai kebiasaan dengan mencari pasangan hidup dari kelompok sendiri dan tidak mencari dari luar.

Seorang warga Desa Sade, Menaf (31), mengatakan kebiasaan tersebut hingga saat ini masih terus berlangsung. "Mencari pasangan masih secara intern, untuk mempertahankan kerabat, nikah bisa mencari dari keponakan," ujarnya, Rabu (23/11/2011).

Ada beberapa tahapan sebelum pernikahan yang menjadi adat istiadat warga. Hal pertama yang dilakukan calon suami adalah menculik calon istri keluar dari Kampung Sasak. Kebiasaan menculik ini untuk menghormati orang tua perempuan. Biasanya setelah menculik baru ada percakapan antara orang tua perempuan dan orang tua laki-laki.

Bila sudah mendapatkan calon istri, pihak orang tua suami akan bertandang ke rumah calon istri untuk bertanya perihal mas kawin dan biaya pernikahan. "Setelah sepakat maka pernikahan bisa dilangsungkan," ujarnya.

No comments:

Post a Comment